ISIS Terdesak di Kobane

Kelompok Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) yang bermarkas di Kobane, mengalami serangan dahsyat pada akhir minggu lalu. Setidaknya lebih dari 60 pengikut ISIS tewas akibat serangan tersebut, menurut organisasi Observatori Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR), Senin (20/10/2014).

Pasukan ISIS bertempur dikota tersebut dengan pasukan Kurdi, yang dibekingi koalisi negara-negara termasuk Amerika Serikat (AS). Salah seorang pejuang Kurdi, Idris Nassen mengatakan serangan dahsyat itu termasuk agresi dari udara dan darat. Penyebab prajurit Kurdi tewas, karena serangan bom bunuh diri yang dilakukan pasukan ISIS.

“Pasukan ISIS mengalami serangan hebat, tapi kami berterimakasih karena adanya serangan udara sehingga ISIS tak banyak memiliki kemajuan,” kata Idris.

Selama hari Sabtu sampai Minggu paginya, total ada 31 anggota ISIS yang tewas dipertempuran, kata SOHR. Sementara serangan udara membuat 15 prajurit ISIS tewas, dan 16 orang lain tewas karena serangan darat, termasuk dua diantaranya serangan bunuh diri. Pada serangan itu tujuh pejuang Kurdi menemui ajal, tambah SOHR. Sementara pada hari Jumat, 35 pasukan ISIS tewas tapi tiga pasukan Kurdi juga wafat.

Saksi mata dan paramedis melaporkan arus pengiriman jasad korban perang di Kobane, masih terus terjadi. Dari korban yang ada, sejumlah 70 tentara ISIS telah dibawa ke rumah sakit di kota Tal Abyad, yang masih menjadi daerah kekuasaan mereka.

Sepanjang malam, koalisi negara-negara anti ISIS terus menyerang posisi tentara ISIS di Kobane. Dalam serangan tersebut, selain membunuh aktivis ISIS ternyata juga mengakibatkan 10 orang sipil meninggal. Setidaknya tercatat 15 serangan udara terjadi sejak Jumat. Sebanyak 12 serangan diantaranya ditujukan untuk menghancurkan daerah produksi minyak, pengumpulan dan penyimpanan, serta infrastruktur transportasi. Kebanyakan serangan dilakukan ke arah kota Kobane, dan kamp militer yang berada di provinsi Raqa.

Sementara di ibukota Irak, Baghdad, perdana menteri berhasil mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat setempat untuk melakukan aksi melawan ISIS, setelah selama seminggu tertahan.

Dalam aksi tersebut, kemungkinan kaum minoritas Sunni di Irak akan diikut sertakan dalam penyerangan pemerintah melawan ISIS. Pola gerakan kaum minoritas Sunni menurut pemerintah cocok dengan gaya serangan ISIS, yang tak membutuhkan banyak personil tapi efektif.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan persetujuan dari DPR Irak untuk serangan terhadap ISIS menunjukan langkah maju yang positif. Langkah tersebut juga disebut harus diprioritaskan, seperti juga yang diputuskan Washington.

Menurut rencana serangan akan terus dilakukan hingga beberapa hari ke depan. Hingga dapat dipastikan pasukan ISIS telah diusir keluar dari kota Kobane. (AFP/dailymail/slg)

Tinggalkan komentar